Seolah Tau

Entah bagaimana, kita sudah pasti pernah berpikir kita tau apa yang terbaik bagi diri kita. Kita paham apa yang kita inginkan, tapi nyatanya gak semua yang kita yakini sebenar itu. Gak semua yang kita rasa benar, benar adanya.

Perihal rasa tau segalanya yang kita mau, berujung pada ego yang inginnya selalu dituruti. Ternyata kalau dipikir-pikir kembali. Gak semua yang kita mau harus kita dapatkan, dan gak semua yang menurut kita baik, berbalik baik ke kita. Kadang bukan yang kita butuhin juga.

Terlalu banyak skenario yang terjadi, tapi gak banyak opsi yang bisa kita ambil dan kenali. Bagaimana tidak, semua yang telanjur terjadi gak akan kembali lagi. Sekalinya pergi, akan menghilang tanpa jejak. Kalaupun ada sisa kenangan yang tercipta, kemungkinan hanya sesak yang kita dapati. Karena semua yang terjadi di masa lalu, kini meninggalkan perih yang entah bagaimana hanya dapat kita sesali.

Andaikan waktu itu, 
Kalau saja?
Mungkin, kalau gue gak salah milih

Ujung-ujungnya penyesalan lagi, jadi untuk semua yang sudah terjadi. Selain harusnya dilepaskan perlahan, juga harus dapat dimengerti. Gak bisa terus begini. Gak semua yang ktia tau pasti akan terjadi, dan menyisihkan ego, rupanya jadi PR besar yang mungkin hingga saat ini, gak akan ada yang bisa menjawab, apakah salah jika berpikir kita tau apa yang terbaik bagi diri kita? Atau malah sebaliknya.

Posting Komentar

© #NoteAdit - Blog's. All rights reserved. ##