Rasanya Agak Maksa

Sedang patah semangat saja, bukan berarti menyerah dalam mencari kerja.
Rasanya udah muak dengan diri sendiri, gimana enggak. Udah beberapa bulan berjalan sejak lulus yang telat itu. Sampai hari ini, belum ada lowongan pekerjaan yang akhirnya membuahkan hasil setelah pelamaran cv, dan pengiriman berbagai versi resume, dan portofolio yang gak seberapa itu.

Mau ketawa aja bawaan-nya, karena ternyata hidup di era yang serba cepat ini, Keahlian juga cepat digantikan sih, contohnya ya nulis aja deh. Sekarang udah ada chatgpt dan bot ai penulisan lain yang jauh lebih cepat dan bisa nulis sepanjang apapun tanpa harus kena writer block, yah walau tulisan ai tanpa perasaan dan emosi sih ya. Tapi lo pahamlah apa yang gue  maksud.

Sejak sepuluh tahun yang lalu, gue sadar kalau gue tuh seringkali hanya mengerjakan sesuaty yang  menantang dan seru bagi gue, dan gue gak sadar kalau sebenernya gue gak pernah konsisten di satu hal. Dari sering bikin blog sana-sini, masuk sekolah pemrograman, tapi saat udah masuk malah balik ke nulis yang gak tau tuh ujungnya mau kemana. Giliran udah di penulisan malah nyasar ke televisi fim hanya karena salah pilih jurusan, yep. Mungkin kebanyakan udah tau sih kalau harusnya televisi film tuh ada di urutan ketiga yang gue pilih di SBMPTN 2018 lalu. Seharusnya Ilmu Komunikasi - Brawijaya, Hubungan International - Universitas Jember, barulah Televisi dan Film. Gue sadarnya pun telat, saat kartu dicetak. Disitulah gue sadar, kalau ini tuh kebalik.

Singkat cerita, tentu gue akhirnya masuk ke televisi dan film dengan segala drama yang ada hingga lulus telat 5 tahun 10 bulan. Pusing gak tuh, udah mah lulus telat, ketika lulus ilmu yang didapet gak banyak juga, karena terpotong pandemi 2 tahun dan masa-masa sulit gue jalani dengan tolol. Sekarang ketika udah lulus, bingung nyari kerjaan, skill yang gue dapet selama ini semuanya setengah-setengah dan gak ada portofilo beken yang bisa gue banggakan.

Jadi rasanya agak maksa, dengan semua hal yang terjadi sekarang ini. Gue cuman bisa berusaha untuk paling tidak mendapat pekerjaan apapun itu, nyebrang keknya juga gue pikirin deh. Gak lagi di dunia kreatif, karena kalau gue maksa nih. Dengan keadaan negara yang kacau dari bawah sampe atas, gue gak tau lagi. Pekerjaan apa yang bisa gue ambil kalau gue masih maksa dan milih-milih masukin cv ke dunia industri kreatif yang fana itu.

Kenapa gue bilang gitu? Karena gue rasa kesempatan itu hanya bisa diambil oleh mereka yang berada di domisili jabodetabek, dan itupun mereka masih harus bersaing satu sama lain. Sedangkan bagi anak kabupaten nun jauh disana macam gue ini, rasanya akan sulit jika memaksa kehendak. Setidaknya itu yang gue rasakan, harus bisa punya pengalaman yang mentereng sepertinya agar dilirik. Atau punya kenalan yang bisa langsung masukin elo ke industri yang katanya penuh hingar bingar itu.

Posting Komentar

© Blog - Aditya Bintang Perdana. All rights reserved. ##